Video banjir yang menimpa daerah rawan banjir di Talang Ubi Pendopo
Foto kebanjiran di Talang Ubi Bawah
Air merupakan sumber kehidupan di dunia, tatkala air sudah menjadi bencana maka ia tidak bisa lagi kita sebut sebagai sumber kehidupan.
Air sangat dibutuhkan disetiap tetesnya untuk melepas dahaga, tapi sangat dibenci ketika telah berubah menjadi banjir. Tak ubahnya seperti api yang dianggap teman ketika ia masih kecil dan dianggap lawan ketika ia menjadi besar.
Hujanpun yang merupakan sumber dari air sangat dinantikan dan dirindukan oleh mereka yang mengalami kekeringan dan kemarau kepanjangan, tetapi bila hujan itu datang dengan derasnya, menyelimuti alam di setiap malam terjadi selama berhari - hari, apa yang akan terjadi...?
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sangat ditakutkan, dengan rengkuhan, dekapan dan belaiannya yang kasar, ia mampu memporak porandakan apa yang dilewatinya.
Entah seberapa besar kerugian yang disebabkannya dan seberapa banyak korban jiwa yang harus hilang ditelan dan dimakan mentah - mentah oleh banjir. Keadaan bukan kita yang mengobok - obok air tetapi airlah yang berbalik mengobok - obok kita.
Banjir tak ubahnya seperti setan air yang menghantui setiap orang yang tinggal di daerah yang rawan akan terjadinya banjir.
Bila sudah begini siapakah yang harus kita salahkan, banjir ataukah diri kita sendiri(manusia) yang pantas untuk disalahkan.
Seperti kata pepatah "Tidak ada Asap kalau Tidak ada Api". So... penyebab banjir adalah diri kita sendiri (manusia). Coba kita pikirkan apa yang telah kita perbuat hingga terjadinya banjir... Memang sih, banjir juga disebabkan oleh perubahan lingkungan, tetapi yang menyebabkan perubahan lingkungan itu adalah diri kita (manusia) itu sendiri, contohnya seperti membuang sampah tidak pada tempatnya atau membuang sampah disungai - sungai, membangun pemukiman di pinggir - pinggir sungai, penebangan pohon atau hutan secara liar dan berbagai penyebab lainnya. Akibat ulah manusia tidak bertanggung jawab tersebutlah yang mengakibatkan pemanasan global sehingga terjadilah perubahan lingkungan.
Akibat pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan pada pola iklim yg akhirnya merubah pola curah hujan, makanya jngan heran kalau sewaktu-waktu hujan bisa sangat tinggi intensitasnya dan kadang sangat rendah.
Maka untuk itu, mulai dari sekarang kita jangan menyalahkan siapa - siapa lagi, renungkan dan marilah kita berbuat yang terbaik untuk diri kita dan Lingkungan alam sekitar kita.
Air merupakan sumber kehidupan di dunia, tatkala air sudah menjadi bencana maka ia tidak bisa lagi kita sebut sebagai sumber kehidupan.
Air sangat dibutuhkan disetiap tetesnya untuk melepas dahaga, tapi sangat dibenci ketika telah berubah menjadi banjir. Tak ubahnya seperti api yang dianggap teman ketika ia masih kecil dan dianggap lawan ketika ia menjadi besar.
Hujanpun yang merupakan sumber dari air sangat dinantikan dan dirindukan oleh mereka yang mengalami kekeringan dan kemarau kepanjangan, tetapi bila hujan itu datang dengan derasnya, menyelimuti alam di setiap malam terjadi selama berhari - hari, apa yang akan terjadi...?
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sangat ditakutkan, dengan rengkuhan, dekapan dan belaiannya yang kasar, ia mampu memporak porandakan apa yang dilewatinya.
Entah seberapa besar kerugian yang disebabkannya dan seberapa banyak korban jiwa yang harus hilang ditelan dan dimakan mentah - mentah oleh banjir. Keadaan bukan kita yang mengobok - obok air tetapi airlah yang berbalik mengobok - obok kita.
Banjir tak ubahnya seperti setan air yang menghantui setiap orang yang tinggal di daerah yang rawan akan terjadinya banjir.
Bila sudah begini siapakah yang harus kita salahkan, banjir ataukah diri kita sendiri(manusia) yang pantas untuk disalahkan.
Seperti kata pepatah "Tidak ada Asap kalau Tidak ada Api". So... penyebab banjir adalah diri kita sendiri (manusia). Coba kita pikirkan apa yang telah kita perbuat hingga terjadinya banjir... Memang sih, banjir juga disebabkan oleh perubahan lingkungan, tetapi yang menyebabkan perubahan lingkungan itu adalah diri kita (manusia) itu sendiri, contohnya seperti membuang sampah tidak pada tempatnya atau membuang sampah disungai - sungai, membangun pemukiman di pinggir - pinggir sungai, penebangan pohon atau hutan secara liar dan berbagai penyebab lainnya. Akibat ulah manusia tidak bertanggung jawab tersebutlah yang mengakibatkan pemanasan global sehingga terjadilah perubahan lingkungan.
Akibat pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan pada pola iklim yg akhirnya merubah pola curah hujan, makanya jngan heran kalau sewaktu-waktu hujan bisa sangat tinggi intensitasnya dan kadang sangat rendah.
Maka untuk itu, mulai dari sekarang kita jangan menyalahkan siapa - siapa lagi, renungkan dan marilah kita berbuat yang terbaik untuk diri kita dan Lingkungan alam sekitar kita.
Note :
Pendopo tercinta yang akhir - akhir ini diguyur hujan terus menerus hampir setiap hari.
Untuk korban bencana banjir di seluruh negeri terutama di daerah tempat tinggalku Talang Ubi Pendopo tepatnya di daerah Talang Ubi Bawah dan Talang Pipa Pinggiran Sungai Abab. Hadapailah ini dengan sabar, dibalik musibah pasti akan ada hikmahnya. Keep Smile.
No comments:
Post a Comment
Masukkan Nama / Jati Diri Bila Ingin Berkomentar dengan klik pilih profile pada kolom di bawah... Demi Terikatnya Silahturahmi...