Palagan Terakhir, merupakan sebuah puisi gubahan presiden RI SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang dibacakan dalam sebuah acara dialog yang bertema kebudayaan "Presiden dan Kebudayaan". berikut kutipan puisinya :
Ku tatap bukit menoreh pewaris legenda
Guratan sejarah ketika raja berebut tahta
Di sepanjang pelana di kolong awan jingga
Satria berlaga untuk sebuah nama
Meski menoreh tak terbakar karena ilalang
Tapi amarah tetap menyala tak pernah padam
Membakar jiwa yang haus kuasa
Dalam kemarau panjang dan bencana persaudaraan di tanah jawa
Di malam hening bebatuan bertutur kisah
Satria muda yang bertafakur
Di akhir laga menengadah dan membisikan pesan
Pada sebuah zaman yang belum datang
Biarlah bukit ini mengakhiri kisahku dan mengubur mimpi-mimpi buruk
Di atas palagan yang tak kering darah
Dengan hatiku ku padamkan para penatar maut dan raga
Di sini di tanah ini
Palagan Terakhir
Label:
Puisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
nice poem....
lam kenal yaaa :)
nice poem......
salam kenal :)
Indah sekali :)
Post a Comment
Masukkan Nama / Jati Diri Bila Ingin Berkomentar dengan klik pilih profile pada kolom di bawah... Demi Terikatnya Silahturahmi...