Cari Disini

Warga Pendopo Talang Ubi & Tagihan Listrik Yang Membengkak...

Pendopo Talang Ubi - Sebanyak 2.687 pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Cabang Lahat, Rayon Pendopo, Kabupaten Muaraenim, tagihannya membengkak. Diduga penyebabnya adalah tagihan stand yang menumpuk dan kesalahan entry data. Akibatnya sebagian warga merasa keberatan membayar dan menolak dilakukan pemutusan aliran listrik.

"Tidak mungkinlah warga memakai sebesar itu. Memang aneh, warga sudah membayar setiap bulan normal seperti biasa, tahu-tahu ada tagihan susulan hingga jutaan rupiah yang harus dibayar lagi," ujar Suratman Hidayat alias Akhyat, seorang tokoh masyarakat Pendopo, Talangubi, Muaraenim, Minggu (3/2/2013).

Menurut Akhyat, tagihan tersebut dikeluarkan oleh PLN Pendopo beberapa bulan lalu. Jumlah tagihannya variatif, namun-namun rata-rata semuanya naik berlipat-lipat bahkan ada yang sampai puluhan juta rupiah. Pihak PLN meminta warga untuk mencicil, tetapi warga menolak sebab merasa sudah membayar setiap bulan. Selain itu juga, tagihan warga semuanya minta kembali di nol-kan dan diberlakukan seperti TDL baru.

“Kami jelas minta bukti, dimana kesalahan kami. Katanya ada penumpukan dan kesalahan entry. Jika itu memang ada itu jelas kesalahan dari PLN, mengapa ditimpakan ke masyarakat, berarti mereka tidak teliti. Masa listrik hampir setiap hari mati hidup, tetapi bayaran bertambah mahal,” tukasnya.

Hal sama dikeluhkan Iskandar Anwar dan Emi, warga Kecamatan Talang Ubi yang merasa benar-benar keberatan dan mempertanyakan darimana asal besarnya tagihan listrik yang dikeluarkan PLN.

Sebagai contoh tagihan dirinya sebesar Rp 12 juta dan Emi sampai Rp 58 juta. Padahal pemakaian seperti biasa tidak ada penambahan beban atau menggunakan listrik secara berlebihan. Yang anehnya untuk rumah Emi, itu adalah rumah kosong tetapi tagihannya mencapai Rp 58 juta.

"Dak sangguplah aku bayar lihatlah sendiri rumah aku itu, tidak mungkin sebesar itu tagihan. Aneh listrik sering mati, tetapi tagihan tambah besak," timpal Emi.

Menurut Manager PT PLN (Persero) Cabang Lahat Rayon Pendopo, Yusfan Kornedi dan Supervisor Administari PLN Rayon Arinta, membenarkan adanya keluhan dari pelanggannya yang intinya mempertanyakan besarnya tunggakan tagihan listrik tersebut.

Adapun penyebab besarnya beban pembayaran tersebut akibat adanya stand tumpuk dan kesalahan entry data. Adapun penyebab kesalahan stand tumpuk tersebut akibat sebelumnya adanya kesalahan petugas pencatat meter yang dilakukan oleh pihak ketiga sehingga terjadi akumulasi beban pembayaran pelanggan.

Sedangkan untuk masalah kesalahan entry data itu memang kesalahan petugasnya dan sudah dilakukan perbaikan sesuai dengan tagihan. Kesalahan stand tumpuk dan entry data, tersebut baru diketahui sejak Desember 2012 dan hingga sekarang belum bisa ditaksir total semua beban pembayaran dari 2.687 warga tersebut.

“Untuk kesalahan data entry tersebut seperti tagihan sebesar Rp 3 ribu, tertagih Rp 30 ribu. Memang menjadi besar jumlah tagihannnya, tetapi itu sudah tidak ada masalah lagi sebab sudah kita hitung ulang, tidak ada merugikan pelanggan sebab mereka belum membayar,” kilah Yuspan.

Sementara Kapolsek Talang Ubi, Kompol Alfian, membenarkan jika pihaknya telah menerima keluhan dari warga Pendopo terhadap tagihan PLN tersebut. Bahkan pelanggan sempat emosi namun cepat diberikan pengertian sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kita sudah minta kepada PLN untuk mencari solusi sebaik mungkin, sebab masyarakat memang merasa sangat berkeberatan dan merasa dirugikan,” ujar Alfian.


1 comment:

padahal.com said...

yang lucu pihak PLN meminta warga untuk mencicil, tetapi warga menolak sebab merasa sudah membayar setiap bulan ,,hehe..
kan yang salah entri PLN sebenarnya

Post a Comment

Masukkan Nama / Jati Diri Bila Ingin Berkomentar dengan klik pilih profile pada kolom di bawah... Demi Terikatnya Silahturahmi...